7 Jenis Modus Penipuan Online Yang Wajib Diwaspadai

2022-07-04 04:39:36
Bagikan:
7 Jenis Modus Penipuan Online Yang Wajib Diwaspadai

Modus penipuan online atau yang kerap disebut dengan penipuan digital memang tak ada habisnya. Masih banyak korban yang dirugikan akibat adanya modus penipuan online yang semakin canggih dari hari ke hari.

Terlebih lagi, dengan meningkatnya aktivitas online masyarakat belakangan juga membuat modus penipuan online semakin merajalela. Pasalnya, hampir setiap sektor dalam masyarakat saat ini membutuhkan aktivitas online. Mulai dari bekerja, membeli kebutuhan sehari hari, proses belajar mengajar hingga investasi dilakukan secara online.

Dengan semakin maraknya modus penipuan online tersebut, Ada baiknya kamu berjaga jaga terkait keamanan data pribadi dan akun digital yang kamu miliki. Selain itu, Kamu juga perlu mengetahui dan memahami beberapa modus penipuan online yang paling sering terjadi.

Modus Penipuan Online Atau Kejahatan Digital Yang Wajib Diwaspadai!

Berikut beberapa modus penipuan online yang paling sering digunakan oleh oknum kejahatan digital!

1. Phishing

Phising adalah modus praktik penipuan online yang dilakukan dengan cara mengelabui korbannya melalui link ataupun email yang bertujuan untuk mendapatkan informasi pribadi korbannya. Dengan kecanggihannya, kejahatan Phising sering terjadi karena email maupun tautan yang sajikan sangat terlihat mirip dengan tautan atau email aslinya.

Identitas yang dicuri dari jenis modus penipuan online satu ini antara lain, identitas diri, Password, Kode PIN, Hingga OTP atau one time password yang merupakan keamanan atau security utama dalam akun akun keuangan korban. 

Tak heran banyak korban yang kehilangan banyak uang dari tindak kejahatan Phising tersebut. Modus kejahatan penipuan online tersebut mengincar akun akun keuangan milik korban seperti dompet digital (E-Wallet), kartu kredit, Akun paylatter hingga internet dan mobile banking korbannya.

2. Ransomware

Ransomware menjadi salah satu modus penipuan online yang paling berbahaya saat ini. Secara umum, Ransomware adalah salah satu jenis malware atau software perusak yang bekerja untuk mengolah data data pribadi korban menjadi kode kode yang tidak dapat dibaca oleh perangkat.

Sehingga korban yang mengalami modus kejahatan online yang satu ini tidak dapat lagi mengakses kembali perangkat yang berisikan banyak data data pribadi penting yang berkaitan dengan akun akun keuangan milik korban.

Untuk dapat mengembalikan data pada perangkat yang telah terinfeksi sebelumnya, diperlukan kode deskripsi yang tentunya ditawarkan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh oknum peretas guna mendapatkan uang tebusan.

3. Skimming

Skimming adalah kejahatan perbankan dengan cara mencuri data kartu debit atau kartu kredit untuk menarik dana di rekening kamu. Pelaku membobol informasi pengguna memakai alat rekam yang dipasang pada mesin ATM atau di mesin gesek EDC. Data perbankan kamu akan dipindahkan pelaku ke kartu ATM kosong yang dimilikinya untuk akhirnya menguras isi saldo rekening kamu.

Untuk itu demi bertransaksi yang lebih aman, kamu lebih disarankan untuk melakukan transaksi keuangan dengan cardless atau tanpa menggunakan kartu. Tips lainnya untuk menghindari modus penipuan online skimming adalah dengan cara memisahkan antara rekening utama dan rekening yang sering digunakan untuk bertransaksi.

4. Money Mule

Money mule merupakan modus penipuan online yang dilakukan dengan cara terlebih dahulu mentransfer sejumlah uang kepada korbannya. Dengan rasa penasaran dan tergiur tersebut, tak jarang korban telah masuk kedalam jebakan yang dibuat oleh pelaku money mule sendiri.

Padahal jumlah uang yang di transfer dalam praktik money mule sendiri tidaklah begitu banyak dalam jumlah maupun nominal. Namun dengan dorongan rasa penasaran, tak jarang korban akan mengikuti cara kerja dari modus penipuan online tersebut.

Nantinya pelaku kejahatan money mule sendiri akan meminta korbannya untuk mentransfer kembali uang tersebut ke pihak lainnya dengan dijanjikan komisi yang lebih besar dari jumlah transfer yang sebelumnya. Namun tanpa disadari, pihak lain yang akan menerima transfer dari korban merupakan pihak yang telah diatur oleh pelaku sebelumnya.

5. Spoofing

Spoofing adalah modus penipuan online yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Pasalnya, praktek kejahatan Spoofing telah berhasil memakan banyak korban hingga saat ini. Cara kerja dari modus penipuan online Spoofing sendiri adalah dengan cara mengelabui korbannya dan mengaku sebagai orang ataupun organisasi yang telah kamu kenal.

Setelah mendapatkan kepercayaan dari pembicaraan tersebut, pelaku akan dengan mudah melakukan tindakan lanjutan demi memudahkan mereka mereka mengambil semua data dan informasi terkait akun akun keuangan kamu dengan sangat mudah.

6. Sniffing 

Sniffing adalah tindak kejahatan yang wajib diwaspadai bagi kamu yang sering terhubung dengan jaringan internet public. Pasalnya, modus kejahatan online yang satu ini kerap mengincar korban yang tanpa sadar menautkan smartphone mereka ke wifi maupun jaringan yang bersifat publik.

Sniffing sendiri adalah modus kejahatan online yang memiliki cara kerja dengan menyadap jaringan internet korbannya demi mengumpulkan segala informasi pribadi yang bersifat rahasia dan sensitif seperti akun akun keuangan. Dengan tools yang dimilikinya, pelaku dapat dengan mudah melakukan transfer data korban yang telah terhubung ke jaringan yang dijadikan pelaku sebagai jebakan.

7. Social Engineering

Dalam praktiknya, Social engineering adalah modus kejahatan online yang dilakukan dengan cara rekayasa sosial atau memanipulasi status sosial pelaku sehingga mendapat kepercayaan dari korban jika pelaku merupakan orang yang dikenal atau di percaya.

Setelah mendapatkan kepercayaan korban dengan menyerang psikologis mereka, pelaku biasanya akan memanfaatkan momentum tersebut untuk menggali lebih dalam akses terkait data dan informasi pribadi yang berkaitan dengan keuangan atau privasi.

Banyak korban yang tidak sadar telah menjadi salah satu pihak yang dirugikan dari praktik kejahatan online yang satu ini. Karena berbeda dengan spoofing, Social Engineering sendiri bersifat lebih halus sehingga korbannya begitu percaya jika orang yang menghubunginya merupakan orang yang dikenal dekat dan dapat dipercaya.

Selain itu masih ada beberapa modus lagi seperti pengambilan SIM ponsel bekas, pencurian selfie dan KTP, pencurian data dalam email, dan lain-lain. Bank MAS punya tips untuk mengurangi risiko terjebak modus penipuan, ini caranya:

  • Lindungi semua data pribadi, jangan pernah memberikan kode OTP, password, foto KTP, selfie, atau nomor login akun pada pihak yang tidak jelas keabsahannya.
  • Jika akun keuangan dan perbankan kamu terkoneksi dengan banyak gadget, selalu gunakan internet pribadi, usahakan tidak memakai wi-fi.
  • Pastikan kamu mengaktifkan metode verifikasi agar tidak ada yang bisa masuk ke akunmu selain kamu.

Tetaplah waspada jika ada pesan masuk yang mengaku pihak Bank MAS. Ini adalah email dan nomor WhatsApp resmi Bank MAS (bukan customer service)

 

Yuk, lebih peka dan berhati-hati lagi terhadap berbagai modus penipuan digital. Semoga kamu tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, ya!