#TakKenalMakaTakInstall
Kamu pernah menerima pesan di WhatsApp, SMS, dan email yang meminta kamu untuk klik link atau membuka dan menginstall file yang dikirimkan? Jangan langsung di klik dan dibuka ya! Bisa jadi itu salah satu modus penipuan online yang dikenal dengan nama sniffing lho!
Sudah tahu apa itu sniffing? Atau justru baru pertama kali mendengar? Yuk, kita bahas apa itu sniffing, bahayanya, dan cara menghindarinya supaya transaksi digitalmu tetap aman.
Pengertian Sniffing
Menurut OJK, sniffing adalah tindak kejahatan penyadapan oleh hacker yang dilakukan menggunakan penyadapan jaringan internet dengan tujuan utama untuk mencuri data dan informasi penting seperti username dan password m-banking, informasi data kredit, password email, dan data penting lainnya.
Beberapa praktik sniffing yang sering ditemui seperti mengirim link atau file APK kepada korbannya seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Pelaku biasanya mengirim pesan penipuan seperti resi dari kurir paket, tagihan PLN, dan undangan pernikahan online yang pada akhirnya meminta korban untuk mengklik link atau file yang dikirim.
Pelaku sniffing berusaha membuat korban membuka link atau file yang dikirim lalu menginstallya. Setelah itu para pelaku sniffing akan berusaha mengakses perangkat dan mencuri data pribadi korbannya.
Jenis Sniffing
Ada dua jenis serangan sniffing yang harus kamu ketahui, yaitu sniffing aktif dan pasif. Berikut penjelasan kedua jenis serangan sniffing tersebut.
-
Sniffing Aktif
Sniffing aktif merupakan bentuk kejahatan siber dengan cara mengubah isi paket data. Sniffing aktif dilakukan pada switch jaringan, bukan hub, dengan menyuntikkan lalu lintas ke LAN dengan berbagai cara.
-
Sniffing Pasif
Berbeda dari sniffing aktif, sniffing pasif dilakukan melalui hub. Setiap data dari LAN ke LAN sebenarnya dikirim lebih dulu ke mesin yang menghubungkan keduanya, jenis sniffing ini menyerang hub yang menghubungkan data dari LAN ke LAN dengan menunggu data yang dikirim.
Bahaya Sniffing
Jika pelaku sniffing berhasil masuk ke perangkatmu, maka sebagian besar data percakapan pribadi di WhatsApp, SMS, dan email dapat diakses dan dibaca oleh pelaku tersebut. Hal ini tentu membuat kamu kehilangan privacy karena tanpa kamu sadari perangkatmu telah dapat diakses oleh orang lain.
Potensi bahaya lain yang bisa diakibatkan dari sniffing yaitu tercurinya data dan informasi penting seperti username, password, dan PIN ATM/Mobile Banking/Internet Banking. Pelaku sniffing akan dengan mudah mendapatkan data-data dan informasi penting tersebut ketika berhasil masuk ke perangkatmu.
Pelaku sniffing juga mungkin akan mengganti username, password, dan PIN aplikasi keuangan milikmu sehingga kamu tidak bisa mengaksesnya lagi. Dengan kondisi seperti itu, ada potensi kamu mengalami kerugian materil karena pelaku dapat mengakses akun-akun layanan perbankanmu dan memindahkan uangmu dengan mudah ke akun pribadi miliknya atau akun lainnya yang memang ditujukan untuk menampung hasil tindak kejahatan tersebut.
Cara Mendeteksi Sniffing
Salah satu cara mendeteksi serangan sniffing yaitu dengan menggunakan beberapa tools seperti Wireshark, debooke, Dsniff, dan lainnya. Wireshark merupakan platform terbuka yang bisa dioperasikan di sistem operasi Windows dan Linux. Wireshark membantu melacak paket yang ditransfer melalui jaringan dan membantu memfilter paket berdasarkan protokol, IP, dan beberapa parameter lainnya.
Selain Wireshark, kamu juga dapat menggunakan debooke, alat berbayar yang berguna sebagai analisator dan pemantau jaringan. Debooke akan mencegah lalu lintas yang terjadi di beberapa perangkat. Tools yang ketiga yaitu Dsniff, alat yang paling banyak digunakan karena dapat memantau dan mendeteksi password pada jaringan server.
Cara Menghindari Sniffing
Setelah mengetahui bahaya serangan sniffing, maka kamu juga perlu mengetahui cara menghindarinya. Ada beberapa cara menghindari sniffing yang bisa kamu praktekkan seperti berikut:
- Jangan asal mengunduh aplikasi atau klik tautan (link) yang dikirim melalui WhatsApp, SMS, atau email dari sumber tidak jelas.
- Cek keaslian nomor telepon, WhatsApp, SMS, dan email dengan cara menghubungi call center resmi perusahaan terkait yang dicatut namanya pada pesan tersebut.
- Unduh aplikasi hanya dari sumber terpercaya seperti Google Playstore dan App Store.
- Aktifkan notifikasi dari berbagai transaksi rekening agar kamu bisa memantau segala transaksi baik yang kamu lakukan maupun yang mencurigakan.
- Ganti kata sandi dan PIN di berbagai aplikasi layanan keuangan seperti mobile banking, e-wallet, dan lainnya.
- Jangan asal gunakan jaringan internet (Wifi) di ruang publik ketika akan melakukan transaksi keuangan.
Itulah pembahasan tentang sniffing. Pastikan kamu tetap berhati-hati dalam menerima file dan link dari nomor yang tidak dikenal, serta menggunakan jaringan internet seperti wifi di ruang publik agar terhindar dari kejahatan sniffing.
Jika terdapat transaksi yang mencurigakan di rekeningmu, segera laporkan dan hubungi customer care Bank MAS berikut ya:
Call center: 1500011
Email: care@bankmas.co.id
Media sosial:
- Instagram: @bankmas_id
- Facebook: Bank MAS
- Linkedin: PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (Bank MAS)
- Twitter: @bankmas_id